:(

Aku ingin sejenak pergi, sejenak tidak tahu menahu tentang dunia. Beristirahat, mungkin. Rasanya aku tak tahu diri sekali. Atau barangkali memang harusnya seperti itu. Alih alih menjaga perasaan orang lain, justru aku (lagi) yang salah.

Ah, aku..
Lemah sekali dengan semua perasaanku sendiri.

Benar bahwa setiap orang memiliki parameter bahagia, parameter pengorbanan, parameter banyak hal lainnya sendiri-sendiri. Kadang kita pikir, seseorang yang kita tuju akan berbahagia sebab kita telah berjuang sedemikian rupa menjaga perasaannya-kurang lebih begitu- tapi....

Tak perlu dijawab, aku tahu kamu tahu maksud ku. Jadi bagaimana? Sulit, kan?

Pada akhirnya cinta pada sesama kan menuntutmu untuk mengalah sedikitnya. Untuk kembali sejalan, kembali pada frekuensi yang sama. Meski hatimu tidak akan sama sepenuhnya, setidaknya kamu tahu bagaimana harus bersikap dan mendewasa.

Tak apa...

Semoga suatu saat, cinta akan mencintai mu dengan baik, dengan tidak egois. Cinta akan memberikan mu senyum untuk setiap part kehidupan yang kamu lalui. Dan semoga pada saat itu, Tuhan menghadirkan seseorang yang menatap mu tulus, ia yang tahu betul setiap retak dalam hatimu-dan (masih) bersedia untuk tetap ada.

#dijalanpulang,
dengan hati yang ingin pulang entah kemana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kontemplasi

Rasa(untuk)nya itu..